Pembelajaran
Pendidikan Jasmani seperti senam yang dilakukan di kelas rendah sekolah dasar (SD)
yang memiliki keunikan cara tersendiri. Anak-anak di kelas rendah umur 6 –7
tahun mulai pada perkembangan kecerdasan otaknya. Mereka banyak mengeluarkan
akal fantasi, dan tak henti-hentinya mereka tidak suka diam, terus saja ada
hasrat untuk bergerak, bertindak menurut apa yang terdapat pada khayalannya. Mereka
suka bermain dan sebentar main ini,
sebentar main itu, ganti-berganti tak putus putusnya. Jadi jelasnya
bahwa gerakan mereka itu karena di dorong oleh hasrat pertumbuhan jasmani dan
perkembangan kecerdasan otaknya. Jika anak-anak sedang bebas, misalnya waktu ia
tidak bersekolah dan tidak ada sesuatu yang mengikat kehendak mereka tentulah
mereka selalu bermain-main menurut keinginannya. Dengan teman ataupun sendirian
mereka dapat saja bermain, seperti bermain Gobag sodor, Gala kepung, Kuda-kudaan,
Kereta api, kejar-kejaran, Umpetan. Tetapi mereka tak pernah tahan lama
melakukan satu macam permainan, sebentar saja ingin bermain yang lain lagi. Ini
semua akibat dari kuat dan tumbuhnya pikiran khayal itu. Demikianlah
sehari-hari tak ada jemunya, hingga lupa akan waktunya, lupa akan makan,
sehingga orang tuanya harus memanggilnya untuk disuruh makan.
Sekarang
bagaimanakah, anak yang baru sedemikian tingkat jiwanya, lalu masuk ke sekolah
harus duduk diam pada bangku sekolah, sebetulnya tidak cocok dengan
kehendaknya. Mulai itulah mereka tertekan oleh suatu aturan yang dipaksakan,
mereka harus memikirkan, harus menirukan, harus menggambar yang tidak
dikehendaki. Untuk mengurangi
tekanan-tekanan yang dipaksakan waktu dalam kelas, haruslah sifat-sifat
pelajaran disesuaikan dengan keadaan jiwa anak-anak itu. Janganlah perubahan itu
berbalik sama sekali, tetapi haruslah secara berangsur-angsur, sedikit demi
sedikit, sehingga mereka telah kuat dan cocok dengan jiwa mereka. Pelajaran
harus sederhana, bersifat gembira dan sebentar-sebentar harus ada kesempatan
bagi mereka untuk dapat bergerak.
Permainanlah
satu-satunya bagi mereka yang dapat memenuhi hasrat bergeraknya. Dengan
permainan itulah anak-anak akan mendapat kebebasan dari tekanan jiwanya,
gembiralah mereka. Pandangan pikirannya lalu beralih ke dalam cita-cita (yang
dicita-citakan). Ini semua berdasarkan kejiwaan mereka.
Kalau
ditinjau dari sudut kejasmanian, teranglah sudah bahwa waktu anak-anak itu
duduk berdiam diri dalam kelas, sebagai tekanan yang berat baginya. Hasrat
bergeraknya yang menjadi perangsang bagi pertumbuhan badannya, terpaksa
ditekan. Inilah sebabnya mereka menjadi kurang lancarnya pertumbuhan badannya
waktu mulai menginjak bangku sekolah hingga sampai waktu mereka mampu menerima
tekanan itu. Waktu duduk itu, sedikit atau banyak tentu membawa akibat kurang
baik pada sikap dan bentuk badan. Mereka duduk membungkuk, waktu menulis
kadang-kadang membengkokkan badan terutama kalau meja-meja atau bangku-bangkunya
tidak memenuhi syarat.
Dengan
pembelajaran latihan jasmaniah mereka dapat terhindar dari bahaya tekanan
jiwanya bergeraklah urat-uratnya sehingga kembalilah otot-otot anggota badannya
yang tertekan itu.
Pembelajaran
Senam si Buyung pada kelas rendah itu tidak merupakan pelajaran yang secara
khusus tetapi bersifat tematik (terintegrasi) terjadi dari beberapa pelajaran
yang berhubungan misalnya bersenam, bercakap-cakap, bercerita, bernyanyi,
menari. Pelaksanaan pendidikan jasmani seperti Senam Si Buyung cocok untuk kelompok usia SD, melalui bentuk cerita
khayalan, dan para siswa melaksanakan gerakan-gerakan sesuai dengan imajinasi
mereka masing-masing.
Isi
pelajaran harus singkat-singkat, diseling-seling, ganti berganti antara bahan
pelajaran yang satu dengan yang lain. Harus menggembirakan terutama memberikan
motivasi pada pikiran khayal dan geraknya. Jika permainan tidak sesuai dengan
alam pikiran anak-anak pada masa itu, maka tak akan mudah diberikan dan tak akan
membawa hasil yang baik juga. Jiwa dan semangat permainan Senam si Buyung
haruslah berisi sifat-sifat yang sesuai dengan sifat-sifat anak seumur 6 - 8 tahun itu
ialah harus mengingat bahwa anak-anak itu selalu: (a) mempunyai keinginan
bermain, (b) pikiran khayal yang selalu hidup meliputi jiwanya, dan (c) selalu
bergantian timbulnya pikiran khayal itu.
Gambaran
Senam Si Buyung
1. Senam
Si Buyung sifatnya tematis dan campuran dari beberapa pelajaran yang
berhubungan antara senam, bermain-main, bercakap-cakap, bercerita, bernyanyi,
belajar mendengarkan, memperhatikan dan menirukan.
2. Gerakan-gerakan
murid hendaknya yang sewajarnya didasarkan atas khayalannya masing-masing dan
dikerjakan menurut kekuatan masing-masing, gerakan yang tak sama tidak perlu
dipermasalahkan.
3. Semua
contoh dari guru tidak perlu dilakukan terus-menerus tetapi cukup pada
permulaan gerakan saja, kemudian murid menirukan dan meneruskan gerakannya.
4. Pada
latihan inti gerakan anak harus diperhatikan dengan benar, kalau perlu diulangi
lagi agar senam model Si Buyung ini lebih bermanfaat.
5. Anak
jangan sampai terlalu lelah, suasana harus menggembirakan sesuai dengan
kejiwaan anak.
6. Anak-anak
jika aktif tidak perlu dimasalahkan asal semua tertib dan tidak ada yang nakal
kepada kawannya.
A.
Senam Si
Buyung: Tema Ke Sawah
Kegiatan Senam Si Buyung ini dapat diilustrasikan sebagai
berikut.
LATIHAN A: Pendahuluan
Siswa diajak keluar dari kelasnya
menuju ke lapangan dalam barisan berdua – dua dengan teratur dan tertib. Sampai
di lapangan/halaman kelas guru bersama
dengan siswa membentuk sebuah lingkaran
menghadap ke dalam. Selanjutnya guru dengan penuh semangat dan gaya bicara
yang menyenangkan melakukan tindakan:
Mengucapkan salam (Assalamu’alaikum ww;
selamat pagi).
Anak-anak
serempak akan membalas salam.
1. Apa
khabar anak-anak?
Baik bu…….
(Anak-anak menjawab dengan ceria atau jawaban
/ucapan lain)
2. Anak-anak
pagi hari ini sangat cerah, bagaimana
kalau kita pura-pura pergi ke sawah. Mari anak-anak, pagi hari ini pergi ke
sawah untuk membantu bapak tani kerja di sawah.
3. Mari
jalannya agak cepat, agar tidak kesiangan.
Anak-anak
jalannya dipercepat.
4. Berhubung
sawahnya masih jauh, supaya cepat sampai mari semuanya lari.
5. Hampir
sampai di sawah,mari kita jalan lagi.
Anak-anak
berjalan lagi.
6. Sekarang
sudah sampai di sawah. Mari kita berhenti dulu.
Selanjutnya akan dimulai latihan-latihan inti
LATIHAN
B: Inti
B1. Latihan tubuh
1. Anak-anak
mari sekarang kita mulai membantu kerja mencangkul pak tani.
Anak-anak
melakukan gerakan mencangkul. Kedua lengannya
diayunkan dari atas kepala,
kebawah sampai ke depan kaki sambil
membungkukkan tubuh ke depan. Sambil menyanyi “Menanam Padi di Sawah”.
2. Anak-anak
mencangkulnya sudah selesai, kalau begitu kita mulai menanam padi.
Anak-anak
menirukan caranya pak tani /orang menanam padi. Badan dibungkukkan sampai
tangan menyentuh tanah. Gerakannya dilakukan berulang kali.
3. Sesudah
ditanam bibit padi akan tumbuh semakin tinggi.
Coba sekarang anak-anak mencoba
seolah-olah jadi bibit padi yang kecil dan pendek, kemudian lama kelamaan jadi
tinggi sampai berbuah.
Anak-anak
berjongkok sambil memeluk lutut sambil mengecilkan badan, perlahan-lahan berdiri lurus dengan
mengangkat kedua belah tangan tinggi-tinggi ke atas. Lakukan beberapa kali
4. Sekonyong-konyong ada angin besar. Maka pohon
padi bergoyang kekiri dan kekanan.
Anak-anak
berdiri dengan kaki kangkang, kedua lengan diangkat ke atas dan digerakkan kian kemari kekanan
dan kekiri.
5. Wah
, setelah padinya menguning banyak
diserang oleh burung . Mari kita halau semuanya.
Anak-anak
berdiri tegak, kedua lengan diayunkan dari bawah ke atas dan sebaliknya di
depan badan.
6. Aduh,
mengapa burungnya tidak mau terbang meninggalkan padi, bahkan burung-burung
enak-enak makan padi. Coba , sekarang anak-anak ambillah krikil atau batu-batu
kecil dan lemparlah burung-burung itu, agar tidak merusak dan menghabiskan
padi.
Anak-anak
berdiri dengan kaki kangkang sedikit dengan lengan ke bawah dan menyentuh
tanah dengan tangan kemudian diayunkan
ke kiri dan ke kanan untuk melakukan gerakkan melempar.
B
II. Latihan Keseimbangan
1. Sekarang
mari anak-anak menirukan burung Bangau dan Blekok, yang sedang berdiri
dengan menggantung salah satu kakinya misalnya kaki kiri yang digantung.
Anak-anak
berdiri dengan satu kaki kiri, dan kaki kanan di lipat/diangkat ke depan.
Coba sekarang
berdiri ganti dengan kaki kanan.
Anak-anak beridiri pada kaki kanan, dan bergantian
secara berulang-ulang.
2. Itu
dia burung Bangaunya menggerak-gerakkan
sayapnya.
Anak-anak mari sama-sama berjinjit. Tangan kanannya direntangkan digerak-gerakan ke atas dan ke bawah.
Anak-anak
berdiri angkat tumit, kedua lengan digerakkan ke atas dan kebawah di sisi
badan.
B
III. Latihan Kekuatan dan Ketangkasan
1.
Anak-anak berhubung
sudah selesai membantu mencangkul pak tani, mari kita pulang.
2.
Mari kita berhenti
dulu, sekarang barisannya di tata berdua-dua kekiri menghadap kemari.
Anak-anak
diatur dalam barisan berdua kesamping disisi panjang tempat berlatih
3.
Anak-anak, di sebelah
kanan itu banyak sapi dan anak-anaknya sedang makan rumput. Sekarang siapa
dapat menirukan jalannya anak sapi itu?
Mari-anak-anak, semuanya, seolah-olah kita jadi anak sapi berjalan merangkak
dari sisi sini ke sana.
Anak-anak
merangkak dari sisi panjang lapangan tempat berlatih kesisi di seberangnya.
Dengan cara bagaimana anak-anak akan melakukan
latihan ini kita serahkan pula kepada mereka sendiri.
4.
Anak-anak, sekarang
kembali jalan merangkak kesana lagi, tetapi kakinya yang satu digantung, karena sakit kena duri.
Anak-anak
merangkak dengan kaki yang sebelah terangkat ke atas Begitulah dilakukan secara
bergantian kaki.
5.
Anak-anak, di depan
kita ada kata beberapa katak yang melompat-lompat. Ayo kalian tirukan.
Anak-anak melompat-lompat seperti katak.
B
IV. Latihan Berjalan dan Berlari
1.
Anak-anak, ayo sekarang
berjalan lagi, berurutan satu persatu
kebelakang.
Anak-anak berjalan lagi dalam satu barisan kebelakang
2.
Anak-anak, kita lihat
ada kupu-kupu beterbangan ayo kita kejar pelan-pelan dan kita tangkap.
Anak-anak lari
pelan-pelan mengejar kupu-kupu dan berusaha menangkapnya.
3.
Supaya dapat menangkap,
ayo agak cepat lari mengejarnya.
Anak-anak lari
agak cepat, kemudian jalan agak merunduk-runduk menangkap kupu-kupu yang sedang
hinggap.
4.
Tampaknya akan hujan,
Ayo kita pulang dengan jalan cepat sedikit agar cepat sampai.
Anak-anak lari-
keliling lagi di lingkaan.
5.
Ya, sekarang
Anak-anak jalan pelan-pelan.
Anak-anak
berjalan pelan lagi.
B V.
Latihan Jalan
1. Sekarang
berhenti lagi sebentar agar tidak terlalu lelah.
Ayo kita jalan lagi.
Anak-anak jalan pelan –pelan seolah-olah
menuju rumah masing-masing.
2.
Anak-anak dijadikan
satu atau dua barisan memanjang. Kemudian
anak-anak melopat dari sisi panjang lapangan yang satu ke sisi diseberangnya.
LATIHAN C : Latihan
Penenangan
1. Sekarang
sudah akan sampai rumah, kita jalan pelan-pelan lagi.
Anak-anak
berjalan lagi sebentar kemudian berhenti.
2. Anak-anak,
sekarang kita sudah sampai rumah, untuk menghilangkan rasa lelah , mari
menyanyi bersama. Lagunya “ Bernyanyi kita”.
Anak-anak
menyanyikan sebuah lagu bersama-sama: yaitu “ Bernyanyi kita”.
Bernyanyi kita bernyanyi,karena bergirang hati
Bersorak, bertepuk, Berarak-arak x2
Bersiul kiat bersiul, karena kita berkumpul
Bersorak, berpetuk, berarak-arak x2
Setelah
selesai menyanyi anak-anak
menuju ke sekolah.
Anak-anak disuruh untuk mencuci tangan dan kaki. Setelah itu, anak-anak masuk
kekelas dengan tertib, untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
B.
Senam Si Buyung : Tema Pergi Ke
Hutan
LATIHAN: A. Pendahuluan/Pemanasan
Instruksi yang diberikan adalah sebagai berikut:
1.
Anak-anak pagi ini
sangat cerah, bagaimana kalau kita pergi ke hutan untuk melihat berbagai
binatang dan pohon-pohon yang tinggi. Hutan tersebut terletak di seberang
sungai di ujung sawah ini. Anak-anak mari
kita lewat pematang ini, satu persatu dan jangan berdesak-desakan.
2.
Anak-anak hutan itu
masih jauh, bagaimana kalau kita berlari, supaya cepat sampai”.
LATIHAN
B1: Inti
LATIHAN
B1: Togok /Tubuh
3.
Anak-anak ada buah
murbei, mari kita petik, wah agak tinggi ini, ayo kita raih, kita kumpulkan.
4.
Anak-anak marilah kita
melintasi semak-semak ini,
supaya kita segera sampai, guru memberi contoh seolah-olah menyingkap
daun-daun, kebawah, samping dan ke depan.
LATIHAN B2: Keseimbangan
5.
Anak-anak di depan kita
terdapat sungai marilah kita menyeberang melalui jembatan itu ayo menyeberang
satu persatu dan hati-hati.
Para
siswa satu persatu berjalannya di atasnya dengan bimbingan guru. Bagi yang
berani dapat melakukannya sendiri .
LATIHAN B3: Kekuatan
6.
Anak-anak kita telah
sampai dipinggir hutan, lihatlah disana ada katak,
7.
dia takut dan lari
masuk ke hutan, mari kita tirukan bagaimana katak melompat.
8.
Anak-anak ternyata
katak berada disudut sana sedang dimakan oleh seekor ular, marilah kita
berjalan perlahan-lahan, angkat tumit tinggi-tinggi supaya ular tidak terganggu.
9.
Anak-anak kita telah
sampai, dengar ada suara apa itu? Rupa ada orang yang sedang menebang pohon,
lihatlah cara mengayun kapak, coba tirukan anak-anak.
10. Lihatlah
mereka sedang menggergaji kayu, mari kita tirukan.
LATIHAN B4/5: Lari Dan Lompat
11. Anak-anak
marilah kita teruskan perjalanan kita, lihatlah disana banyak sekali babi
hutan, lihatlah jalannya, cepat sekali, mari kita tirukan.
Anak-anak berjalan
cepat sambil berlari kecil à lari lompat
12.
Nah lihat anak-anak ada
sekelompok kijang mari kita tirukan larinya.
Anak-anak
berlari sambil berlompat-lompatan à lari lompat.
LATIHAN C: Penenangan
13. Anak-anak
kita telah lama berjalan-jalan dihutan, marilah kita pulang, tetapi marilah
kita hirup udara hutan yang segar ini sebanyak-banyaknya”.
Cerita di atas merupakan pelajaran senam
bagi anak kelas 1 dan 2 dan 3
SD, tentu dapat dibuat cerita lain,
misalkan pergi ke kebun binatang, ke pasar, ke bandara atau ke tempat-tempat
lain yang situasinya dikenal oleh murid SD tersebut.
Contoh-contoh persiapan mengajar Senam
Si Buyung di kelas rendah:
1. Nama : Pradhani
Khatulistyaningrum
2. Hari
dan tanggal : Selasa, 10 Oktober 2010
3. Sekolah : SD Negeri 10 Pontianak Timur
4. Kelas : 2
5. Jumlah
murid : 30 anak (campuran)
6. Jam
pelajaran : Pertama
7. Mata
pelajaran : Latihan Jasmani
8. Bahan
pelajaran : Senam Si Buyung (karangan
guru)
9. Alat
pelajaran : Tali dan peluit, alam
sekitar
10. Tempat
latihan : Lapangan Rumput
11. Tujuan
pelajaran : Manusia sempurna baik
jasmani maupun
rohaninya
adalah manusia yang sehat, kuat,
mempunyai
sikap badan yang baik, sifat-sifat yang
baik
dan cerdas.
Tujuan
khusus :
* Memberikan
perangsang; pertumbuhan yang
perlu kepada anak-anak.
* Membentuk sikap dan cara bergerak yang baik.
* Memperbesar daya
prestasi
* Membiasakan
hidup secara ilmu kesehatan dan mendidik
kesadaran tanggung jawab terhadap kesehatan sendiri
* Mempertinggi perasaan
untuk bekerja bersama-sama dan
memperkembangkan keberanian, kepercayaan kepada
diri sendiri dan watak-watak yang baik lainnya.
* Membetulkan
hal-hal yang buruk pengaruhnya terhadap
anak-anak dalam
kehidupan di sekolah
12.
Jalan
Pengajaran : * Pengajaran
* Pendahuluan
* Inti
* Penutup
13. Uraian
I.
Persiapan:
a. Mengatur
duduk anak dan menenangkannya
b. Menanyakan
siapa yang tidak dapat turut dan mengapa
c. Menyuruh
anak-anak melepaskan sepatu dan sepatu diletakkan dibawah tempat duduk
masing-masing.
d. Menyuruh
anak-anak putra melepaskan kemeja dan anak-anak putri memakai celana pop.
(kalau ada)
II.
Pendahuluan:
a. Anak-anak
disuruh berdiri disamping bangku
b. Anak-anak
diajak keluar menuju lapangan dalam barisan berdua-dua dengan teratur dan
tenang.
III.
Pelajaran Inti
Sampai di lapangan
calon (guru) bersama-sama dengan anak-anak membentuk sebuah lingkaran menghadap
ke dalam. Dengan penuh semangat dan gaya suara yang sangat menyenangkan calon
mulai bercerita sedangkan anak-anak melakukan gerakannya.
Pagi dan Salam kenal...
BalasHapusMau tanya untuk Senam Si Buyung Ini mulai di kenalkan di indonesia th berapa ?
dan klo mau beli baju senam terbaru dan Hrg Terjangkau di jakarta dimana ya...?
Kami tunggu jawabannya...