Kamis, 23 Februari 2012

Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani  bukanlah pendidikan terhadap badan, atau bukan  merupakan pendidikan  tentang problem manusia  dan kehidupan. Jika  kita perhatikan kembali secara seksama model pemebalajaran  pendidikan jasmani, Gambar 1 di bagian depan, maka  dapat diketahui bahwa tujuan pendididkan jasmani terdiri dari empat ranah, yakni: (1) jasmani, (2) psikomotorrik, (3)  afektif, dan (4) kognitif. Keempat ranah tersebut merupakan tujuan sementara jika dipandang bahwa pendidikan jasmani itu merupakan bagian integral dari pendidikan, dan tujuan pendidikan itu merupakan pelengkap atau penguat tujuan ppendidikan.
Apabila anak aktif  melakukan pendidikan jamani, misalnya anak  bermain kejar – mengejar, maka pada kegiatan yang tidak mereka sadari akan menjadi penyebab terjadinya perubahan-perubahan.  Setiap perubahan pada setiap peserta didik, akan terjadi penambahan kekuatan otot tungkai, daya tahan otot tungkai, peningkatan fungsi alat-alat pernafaan, kelentukan sendi-sendi tubuh, terutama sendi-sendi tungkai dan lengan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dengan baik dan lancar, maka guru pendidikan jasmani harus betul-betul mengetahui interaksi edukatif berikut ini (Winarno Surachmad, 1980).
  1. Keadaan anak (jenis kelamin, atau kemampuan anak, karakteristik dari perkembangan anak).
  2. Penentuan bahan pelajaran  yang tepat.
  3. Tempat pelaksanaan ( lapangan terbuka, ruang senam, kolam renang, lapangan halaman bermain).
  4. Tujuan  yang akan dicapai dalam pembelajaran (rasa sosial, kemampuan motorik).
  5. Kemampuan motorik, afektif atau kognitif.
  6. Tersedianya  media atau alat pembelajaran pendidkan jasmani.
  7. Penentu pembelajaran dan metode penyampaian (bentuk metode penyampaian bermain, kriteria, gerak dan lagu, meniru, lomba, tugas,  komando, latihan, dan modifikasi).
  8. Adanya penilaian proses dan hasil interkasi.

Pencapaian pembelajaran akan lancar dan berhasil bila interkasi edukatif tersebut diatas sebagai butir yang saling terkait antara satu butir dengan butir yang lain.


 
Tujuan umum pendidikan jasmani di Sekolah Dasar adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat. Sebagai gambaran tujuan tersebut adalah: 
  1. Memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan, dan persyarafan.
  2. Memacu pertumbuhan jasmani seperti bertambahnya tinggi dan berat badan.
  3. Menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, sportivitas, tenggang rasa.
  4. Meningkatkan keterampilan melakukan kegiatan aktivitas jasmani dan memiliki sikap positif terhadap pentingnya melakukan aktivitas jasmani.
  5. Meningkatkan kesegaran jasmani.
  6. Meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani.
  7. Menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani.

Telah diketahui bahwa tujuan pendidikan terkelompok pada empat ranah  dalam sehari-hari, akan berpengaruh positif terhadap kekuatan, kelentukan, bahkan daya tahan baik otot – otot lokal maupun daya tahan cardio vasculer. Namun betapapun baiknya pengaruh akativitas anak yang tidak terencana, masih akan lebih baik kalau aktivitas   itu direncanakan, dan hasilnya pun dapat ditentukan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Khusus mengenai tahapan unjuk kerja motorik (motor behavior) dan terminal (umur anak) yang diutarakan oleh Gabbard, LeBlanc, dan Lowy (1987)  dalam tabel berikut:

Tabel 1.
Tahap untuk Kerja Motorik (Motor Behavior)

Terminal
Tahapan Gerak
Aktivitas Karakteristik
0-2 th, masa kanak-kanak
Gerak tak sempurna
Berguling, duduk, merayap, merangkak, berdiri, berjalan, dan memegang.
2-7 th, masa anak-anak awal
Gerak dasar dan pemahaman efisien
Kesadaran gerak lokomotor, nirlokomotor, dan manipulasi.
8-12 tahun, masa anak-anak
Khusus/khas
Penghalusan keterampilan dan penyadaran gerak menggunakan gerak dasar, dalam tari, permainan/olahraga, senam, dan kegiatan olahraga air.
12- dewasa, masa remaja dan dewasa
Spesialisasi
Bersifat kompetisi dan rekreasi
Dari tabel inilah dapat dilihat pada umur berapakah anak mulai masuk SD, jenis kemampuan motorik apakah yang telah dikuasai anak, dan jenis kemampuan motorik apakah yang harus dikembangkan oleh guru pendidikan jasmani.

2 komentar:

  1. Mas, untuk literaturnya tolong dicantumkan y. trims...

    BalasHapus
  2. Main judi kalah terus di tempat lain?
    dan tidak bisa ganti userid karena sudah permanen?
    Mari gabung dengan S1288poker sekarang juga, S1288poker menyiapkan Userid VIP untuk member yang ingin bermain di tempat kami.
    Dan userid tersebut bisa di ganti setiap kapan pun anda ingin kan.

    JIka berminat bisa bertanya tanya kepada CS S1288poker :
    Livechat 24 Jam
    PIN BBM : 7AC8D76B
    WA : 081910053031
    Twitter : @S1288POKER

    BalasHapus