Jumat, 24 Februari 2012

Pembelajaran Senam Dasar di Sekolah Dasar

Senam di sekolah dasar kita mulai dengan latihan dasar, seperti pelemasan sendi, penguluran otot, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, keberanian, kecepatan, keuletan, daya lompat dan sebagainya. Tidak boleh anda lupakan bahwa pada pelajaran senam dasar tujuan yang hendak dicapai secara sistematis adalah memperbaiki kelainan-kelainan sikap anak, membentuk tubuh yang serasi, meningkatkan kemampuan dan keterampilan hingga anak-anak siap untuk mempelajari seni gerak.
Banyak latihan yang harus dilaksanakan dengan sikap duduk, tiarap ataupun terlentang di tanah. Sehubungan dengan itu, perlu para siswa memakai pakaian khusus untuk senam atau pakaian yang boleh kotor diwaktu pelajaran senam, supaya gerakan senam bermanfaat dan dapat mencapai tujuannya. Bagi siswa sekolah dasar kelas 1 dan 2 yang berumur 6 sampai 8 tahun, latihan senam diberikan dalam bentuk meniru gerakan-gerakan apa yang diamati dan dihayati dari alam sekitarnya.
Latihan senam tersebut diatas dinamakan Senam si Buyung. Melalui cara ini secara bertahap bentuk-bentuk gerakan senam dapat diajarkan dan dipahami oleh siswa-siswanya. Dalam penyusunan KBM, anda harus ingat tiga langkah yang perlu diperhatikan, ialah:

A.    Bagian Pemanasan/Bagian Pendahuluan/Bagian Bagian Permulaan/ Pengantar
Maksud bagian pemanasan ialah untuk menyesuaikan kerja otot dalam menghadapi kerja yang lebih berat. Dengan demikian dapat mengurangi tensi (ketegangan), otot-otot dan menghindari kecelakaan atau bahaya dan untuk memenuhi keinginan/hasrat bergerak anak-anak serta untuk membawa kesatu pelajaran senam. Dengan jalan memberi latihan-latihan yang tidak melakukan, misalnya dengan jenis-jenis permainan anak-anak/permainan kecil.

B.     Bagian Inti atau Pokok
Maksud bagian inti atau pokok ini dapat diberikan dengan macam-macam kegiatan untuk mencapai tujuan khusus senam dasar. Latihan-latihan yang diberikan meliputi:
1.      a.  Latihan pelemasan, urutan untuk memberikan kemungkinan kelicinan
     dan keleluasaan gerak pada persendian-persendian;
b. Latihan penguluran, untuk memperpanjang jaringan pengikat, tendo-tendo otot, tali-tali sendi, pembungkus sendi. Sehingga tidak mengalami kekakuan otot, tetapi otot-otot menjadi lentur (elastik) bersifat seperti karet.
c. Latihan penguatan, untuk menguatkan otot-otot setempat yang lemah, misalnya otot perut, otot punggung, otot pinggang, otot paha.
d. Latihan pelepasan, untuk mempertinggi koordinasi otot dan perasaan gerak. Yang dimaksud perasaan gerak adalah agar otot-otot yang bekerja tanpa ada hambatan dari manapun, sedang otot antagonisnya (lawan geraknya) juga harus istirahat benar. Dalam praktek sehari-hari keempat latihan tersebut diatas tidak dipisah-pisahkan, tetapi mana yang lebih mendapat tekanan.
2.      Latihan keseimbangan, bertujuan untuk mempertinggi perasaan kerja otot dan mempunyai arti dan kegunaan yang besar dalam pembentukkan sikap dan gerak. Disamping latihan keseimbangan mempunyai nilai yang besar terhadap pertumbuhan, ketangkasan dan prestasi.
3.      Latihan kekuatan dan ketangkasan memiliki nilai besar terhadap pembentukan sikap dan gerak serta pencapaian prestasi. Manusia harus mempunyai kekuatan dan ketangkasan dalam segala geraknya. Maka dengan tenaga sedikit mungkin, dapat memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya.
4.      Latihan jalan dan lari, latihan ini banyak menggunakan sekelompok besar otot-otot, sehingga sangat melelahkan. Dengan demikian banyak menggunakan tenaga, dan banyak memberikan rangsangan kerja jantung dan paru-paru yang sangat giat dan berat.
5.      Latihan melompat dan meloncat, mempunyai nilai terhadap pembentukan sikap dan gerak dan prestasi dan sangat mempengaruhi kerja jantung. Biasanya latihan jalan dan lari digabung dengan latihan lompat

C.    Bagian Penenangan atau Penutup
Maksud bagian penenangan atau penutup adalah untuk menenangkan dan menyiapkan jasmani dan rohani anak-anak dalam mengikuti pelajaran berikutnya di dalam kelas. Suhu badan dan kerja organ-organ tubuh kembali pada keadaan biasa (normal). Khusus untuk pelajaran senam sebaiknya diberi latihan bentuk permainan anak-anak/permainan kecil. Walaupun sebenarnya tidak disalahkan apabila anda memberi bentuk lain, misalnya: anak-anak dikumpulkan, diberi penjelasan tentang pelajaran senam dasar yang baru saja dilaksanakan.
Anda sebagai seorang guru pendidikan jasmani dapat mengajar baik apabila anda mampu membimbing anak-anak dalam membentuk diri pribadi anak itu sendiri. Ini hanya akan berhasil apabila antara anda dan anak ada pendekatan yang dapat menimbulkan getaran-getaran. Anak bukanlah manusia dewasa melainkan manusia yang masih kecil, Anda yang lebih dewasa atau tua harus selalu membantu mereka mengembangkan kepribadiannya, keberanian, kekuatan dan kebijaksanaan untuk memenuhi tantangan hidup dengan berhasil, baik masa sekarang maupun masa mendatang.
Dalam mengajar senam, berikut adalah langkah-langkah yang perlu anda perhatikan sebagai seorang guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.
1.      Lakukan pemanasan sebagai langkah awal pelajaran. Setelah itu baru memulai dengan pelajaran inti.pilih latihan-latihan dari yang sederhana ataupun kegiatan-kegiatan yang telah dikuasai sebelumnya.
2.      Terangkan setiap kegiatan yang belum diketahui secara singkat dan tepat. Kalau perlu dapat dengan demonstrasi atau contoh anak yang baik, contoh harus betul.
3.      Berilah anak-anak waktu yang cukup untuk berlatih.
4.      Latihan dimulai dari yang sederhana menuju yang lebih sukar, dari yang sudah diketahui ke latihan baru.
5.      Perhatikan perbedaan-perbedaan perseorangan. Rencanakan latihan-latihan untuk anak-anak yang fisiknya kurang mampu. Berilah pertolongan semestinya terhadap anak-anak yang tidak dapat melakukan, mungkin mereka memiliki rasa takut, kurang percaya diri sendiri ataupun malu. Bagaimanapun juga setiap anak ingin mendapatkan keterampilan yang dapat dikuasai anak-anak lainnya.
6.      Hentikan latihan-latihan sebelum anak-anak terlalu letih.
7.      Timbulkan motivasi dalam latihan-latihan dan pelajaran-pelajaran, sehingga timbul kegembiraan.
Untuk memudahkan Anda dalam penguasaan keterampilan latihan-latihan senam dasar anak-anak kelas 1 – 2, modul ini akan memberikan materi latihan, metode serta penilaian senam dasar. Silakan anda mengikuti contoh-contoh latihan senam si Buyung sebagai berikut.
Materi 1:  Senam Si Buyung: Dasar Fantasi Anak
                 Jalan: Gerakan menirukan gajah berjalan
Metode:           Demonstrasi

Silakan Anda membuat persiapan dengan urutan yang benar untuk melaksanakan demontrasi yaitu sikap permulaan (SP), dan gerakan (G) sebagai berikut.

S.P:   Berdiri Kangkang,
          Badan membungkuk
          Kedua lengan menggantung
          Kedua tapak tangan menjadi satu.
Selanjutnya Anda melaksanakan gerakan yang telah disusun sebagai berikut.
G:      Hitungan 1-4 Anda berjalan sambil mengayunkan kedua lengan ke kiri dan ke kanan seperti jalannya gajah dengan belalainya digerakan.
Hitungan 5-8 berjalan membelok ke kiri atau ke kanan sambil mengayun kedua lengan serong ke depan dan ke belakang. Gerakan diulang sampai 2 x 8 hitungan.
Setelah anak-anak menirukan, Anda mengadakan koreksi terhadap gerakan, anda akan menjumpai kesalahan umum (KU) yang dilakukan sebagian besar anak-anak yaitu: badan kurang membungkuk.
Setelah mengadakan koreksi, selanjutnya Anda memberi tugas anak-anak melakukan gerakan senam Si Buyung yang sejenis, misalnya menirukan itik berjalan, menirukan orang mendaki gunung dan lain sebagainya.

Setelah melakukan demonstrasi, Anda menentukan aspek yang dinilai, kemudian membuat warna tes perbuatan dan tes tulisan, yang biasanya disebut tes penampilan dan tes tulis.
Materi   2:  Loncat, gerakan menirukan kelinci melompat
Metode    : Demonstrasi
SP.           : Jongkok, kedua tangan siap di depan
G.             : Kedua tapak tangan menumpu agak jauh ke depan, disusul kedua
kaki meloncat mendekati tangan dengan cepat kedua telapak
  tangan diangkat dan menumpu seperti gerakan pertama tadi.
KU.            : Tumpukan kedua tapak tangan kurang jauh ke depan
P (Penilaian): Tes penampilan dan tes tulis
Aspek yang dinilai:  Tumpuan tangan jauh, lompatan kedua kaki tinggi ke depan.
        Setelah selesai demonstrasi, anda menugaskan anak-anak
        melakukan, menirukan gerakan katak meloncat.

Materi              : 3 Menarik dan mendorong, gerakan menirukan orang
   menggergaji balok, ada yang berada di atas, yang lain berada di
   bawah gantian.
Metode            : Demonstrasi

SP                    : Berdiri satu kaki maju selangkah. Kedua tangan memegang
                          tongkat melintang
G                     : Tarik kedua tangan ke arah dada kedua siku ditekuk, badan agak
  condong ke belakang pada hitungan 1, hitungan 2 kedua tangan
  didorong serong ke bawah, hitungan 3-4 sama dengan gerakan
  pertama. Gerakan diulang 2 x 8. Setelah anak-anak melakukan,
  diadakan koreksi.
KU                  : Gerakan ke depan, lengan kurang lurus

Selanjutnya anak-anak ditugaskan melakukan gerakan sejenis. Misalnya menirukan orang-orang mencangkul, orang mengayun kapak memotong kayu dan sebagainya. Penilaian: aspek yng dinilai gerkan menarik condong badan ke belakang, gerakan mendorong, badan membungkuk.
Membuat norma tes penampilan dan tes tulis.

Materi           3:  Lari, berlari di hutan, mengelilingi beberapa pohon.
Metode            : Demonstrasi
SP                    : Sebagian anak-anak berpencar di halaman, berdiri tegak seperti
  pohon
G                     : Sebagian anak-anak yang lain berlari-lari, berbelok-belok,
  mengelilingi teman-teman yang berdiri.
Gerakan melakukan bergantian.
KU                  : Ada pohon yang tidak dilewati setelah melakukan tugas lain
  misalnya lari kecil-kecil menuruni gunung.
Penilaian          : Aspek ketaatan mengelilingi semua pohon dengan lari membuat
  norma tes penampilan dan tes tulis.
Materi          5: Meniti, apakah anda percaya berjalan melewati jembatan
  sempit.
Metode            : Demonstrasi
SP                    : Beberapa garis sebagai jembatan telah disiapkan dihalaman atau
                          lapangan dengan jarak tertentu, kelas dibagi regu-regu. Setiap
  regu berdiri di ujung garis, urut ke belakang.
G                     : Setelah ada aba-aba dari Anda, anak-anak berjalan di atas garis
  satu persatu untuk mengimbangi atau menjaga keseimbangan.
KU                  : Beberapa anak tidak berjalan di atas garis.
Penilaian          : Aspek yang dinilai, keseimbangan berjalan di atas garis sampai
  selesai.

Anak-anak ditugasi mengerjakan latihan yang sejenis misalnya, meniti sambil menggendong teman menirukan orang menbawa karung beras di punggung, menirukan sikap lilin dengan berdiri di atas bahu.

Setelah selesai melakukan latihan-latihan di atas Anak diberi pengayaan latihan senam si Buyung dengan bentuk sebuah cerita, menirukan, fantasi sebagi berikut.
Silakan anda memilih, “bertamasya” jalannya cerita begini.
Anak-anak mari kita berjalan-jalan (berjalan dengan mengangkat paha tinggi), nah sekarang kita mendaki gunung (berlari dalam barisan yang baik), awas jalannya menurun (berlari kecil-kecil badan agak condong ke depan). Ada sungai kecil di depan kita (meloncat sambil lari), wah banyak sungai (anak-anak berpencar sambil melompat ke sana kemari).

Latihan-latihan tersebut di atas merupakan latihan pemanasan atau pendahuluan. Kemudian cerita dilanjutkan sebagai isi dari latihan inti, silakan anda mengikuti.

Lihat itu ada pohon banyak yang hampir roboh (anak-anak menggerakkan badannya bungkuk dan tengadah, kemudian ke samping kiri dan ke samping kanan). Aduh anginnya sangat kencang banyak buah jambu yang jatuh mari kita kumpulkan (anak-anak membungkuk berkali-kali dengan lutut lurus). Ternyata banyak yang busuk kita buang saja (anak-anak membuat gerakan seperti melempar jauh ke kanan dan ke kiri). Di sana ada banyak pohon tumbang, mari kita berjalan di atasnya, (anak-anak meniti pohon berupa gambar di halaman).

Ada burung di atas kita (anak-anak berjalan mengangkat tumit, lutut di tekuk, kedua lengan digerakkan ke samping atas dan bawah). He, burung tadi belum pandai terbang mari kita kejar (anak-anak lari agak cepat dalam barisan). Mengapa banyak pohon melintang kita lompati semua (anak-anak mengerjakan lompat jauh dengan awalan, tanda-tanda telah disiapkan sebelum pelajaran). Kemudian diakhiri dengan latihan penenangan. Sekarang kita sudah lelah, mari kita pulang (berjalan tenang dalam barisan dan menyanyi naik-naik ke Puncak Gunung).
Dengan contoh di atas Anda tentu dapat memilih judul cerita yang sesuai dengan karakter umur anak-anak.

Materi           5: Loncat Punggung
Metode            : Demonstrasi
SP                    : Kelas dibagi dua regu, berderet ke belakang dengan jarak yang
  sama, panjang sama.
 Anak yang paling ujung tetap berdiri, lainnya mengambil sikap
 merangkak.

G                     : Setelah ada tanda mulai anak yang berdiri paling ujung dengan
  bertumpu pada punggung teman melakukan lompat kangkang
  berurutan sampai semua teman dilompati. Anak yang datang
  paling cepat menyelesaikan lompatan dinyatakan menang.
  Dilakukan bergantian.

Penilaian          : Aspek yang dinilai, waktu untuk menyelesaikan lompatan,
                          lompatan benar.

Materi           6: Duduk membentuk huruf  V
Metode            : Demonstrasi

SP                    : Duduk berlunjur kedua tangan menumpu dibelakang badan, jari
  jari menghadap ke arah badan.
G                     : Kedua lutut ditarik … lurus ke atas, ujung kaki runcing lurus …
  rentangkan kedua lengan ke samping lurus badan tegak
  pandangan ke depan. Sikap huruf V ditahan sebentar.
KU                  : Punggung melengkung
Penilaian          : Aspek: Waktu bertahan, sikap huruf V

Beberapa macam latihan Senam Dasar anak-anak kelas 5-6 sekolah dasar.

Materi           1: Menggendong teman di punggung
Metode            : Demonstrasi
SP                    : Kelas dibagi dua, masing-masing pasangan seimbang berat
  badannya, berdiri berderet pada garis start yang telah disiapkan,
  sambil menggendong pasangannya.
G                     : Setelah ada aba-aba, anak-anak berjalan menempuh jarak tertentu.
  Siapa yang cepat, jadi pemenangnya. Gerakan diulangi
  bergantian.
Setelah selesai, anak-anak ditugaskan melakukan latihan jenis yang sama, misalnya: menggendong teman dengan duduk di bahu.

Penilaian          : Menentukan aspek yang dinilai secara kualitatif kecepatan,         
             Tes perbuatan

Materi          2: Sikap lilin
Metode            : Demonstrasi
SP                    : Tidur terlentang jarak cukup
G                     : Angkat kedua kaki, panggul harus ke atas. Kedua tangan membantu menahan pada pinggang, ibu jari arah perut, badan bertumpu pada bahu lengan atas. Sikap lilin ditahan sebentar.

Penilaian          : Aspek sikap badan lurus dan waktu bertahan.

Materi           3: Tiarap tumpu putar sumbu panjang
Metode            : Demonstrasi
SP                    : Tengkurap, kedua tapak tangan menumpu di samping bahu, siku
  ditekuk.
G                     : Luruskan sikut, badan, panggul segaris. Kemudian angkat kaki
  kiri dan lengan kiri ke atas, pindahkan kaki dan tangan tersebut
  lewat belakang/punggung sampai sikap telentang bertumpu pada
  kedua tangan, badan lurus.

Materi           4: Berdiri kepala
Metode            : Demonstrasi
SP                    : Jongkok, kedua lutut menumpu lantai/matras kedua tapak tangan
  menumpu selebar bahu di depan lutut.
G                     : Letakkan dahi di depan tapak tangan membentuk segitiga sama
  sisi. Luruskan lutut, ujung kaki bergerak kea rah kepala, panggul
  terdorong sampai kedua kaki terlepas dari matras. Angkat kedua kaki rapat diimbangi dengan gerak panggul maju ke arah perut dengan gerakan perlahan-lahan sampai kaki dan badan segaris tegak lurus, bertahan sebentar. Kembalikan perlahan-lahan panggul ke belakang dibarengi kedua kaki turun.
Penilaian          : Waktu sikap bertahan tidak goyang. Sikap punggung – panggul –
  kaki segaris.

4 komentar: