Senam
di sekolah dasar kita mulai dengan latihan dasar, seperti pelemasan sendi,
penguluran otot, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, keberanian, kecepatan,
keuletan, daya lompat dan sebagainya. Tidak boleh anda lupakan bahwa pada
pelajaran senam dasar tujuan yang hendak dicapai secara sistematis adalah
memperbaiki kelainan-kelainan sikap anak, membentuk tubuh yang serasi,
meningkatkan kemampuan dan keterampilan hingga anak-anak siap untuk mempelajari
seni gerak.
Banyak
latihan yang harus dilaksanakan dengan sikap duduk, tiarap ataupun terlentang
di tanah. Sehubungan dengan itu, perlu para siswa memakai pakaian khusus untuk
senam atau pakaian yang boleh kotor diwaktu pelajaran senam, supaya gerakan
senam bermanfaat dan dapat mencapai tujuannya. Bagi siswa sekolah dasar kelas 1
dan 2 yang berumur 6 sampai 8 tahun, latihan senam diberikan dalam bentuk
meniru gerakan-gerakan apa yang diamati dan dihayati dari alam sekitarnya.
Latihan
senam tersebut diatas dinamakan Senam si Buyung. Melalui cara ini secara
bertahap bentuk-bentuk gerakan senam dapat diajarkan dan dipahami oleh siswa-siswanya.
Dalam penyusunan KBM, anda harus ingat tiga langkah yang perlu diperhatikan,
ialah:
A.
Bagian
Pemanasan/Bagian Pendahuluan/Bagian Bagian Permulaan/ Pengantar
Maksud bagian pemanasan ialah untuk
menyesuaikan kerja otot dalam menghadapi kerja yang lebih berat. Dengan
demikian dapat mengurangi tensi (ketegangan), otot-otot dan menghindari
kecelakaan atau bahaya dan untuk memenuhi keinginan/hasrat bergerak anak-anak
serta untuk membawa kesatu pelajaran senam. Dengan jalan memberi
latihan-latihan yang tidak melakukan, misalnya dengan jenis-jenis permainan
anak-anak/permainan kecil.
B.
Bagian
Inti atau Pokok
Maksud bagian inti atau pokok ini
dapat diberikan dengan macam-macam kegiatan untuk mencapai tujuan khusus senam dasar.
Latihan-latihan yang diberikan meliputi:
1. a. Latihan pelemasan, urutan untuk memberikan
kemungkinan kelicinan
dan
keleluasaan gerak pada persendian-persendian;
b.
Latihan penguluran, untuk memperpanjang jaringan pengikat, tendo-tendo otot,
tali-tali sendi, pembungkus sendi. Sehingga tidak mengalami kekakuan otot,
tetapi otot-otot menjadi lentur (elastik) bersifat seperti karet.
c.
Latihan penguatan, untuk menguatkan otot-otot setempat yang lemah, misalnya
otot perut, otot punggung, otot pinggang, otot paha.
d.
Latihan pelepasan, untuk mempertinggi koordinasi otot dan perasaan gerak. Yang
dimaksud perasaan gerak adalah agar otot-otot yang bekerja tanpa ada hambatan
dari manapun, sedang otot antagonisnya (lawan geraknya) juga harus istirahat
benar. Dalam praktek sehari-hari keempat latihan tersebut diatas tidak
dipisah-pisahkan, tetapi mana yang lebih mendapat tekanan.
2. Latihan
keseimbangan, bertujuan untuk mempertinggi perasaan kerja otot dan mempunyai
arti dan kegunaan yang besar dalam pembentukkan sikap dan gerak. Disamping
latihan keseimbangan mempunyai nilai yang besar terhadap pertumbuhan,
ketangkasan dan prestasi.
3. Latihan
kekuatan dan ketangkasan memiliki nilai besar terhadap pembentukan sikap dan
gerak serta pencapaian prestasi. Manusia harus mempunyai kekuatan dan
ketangkasan dalam segala geraknya. Maka dengan tenaga sedikit mungkin, dapat
memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya.
4. Latihan
jalan dan lari, latihan ini banyak menggunakan sekelompok besar otot-otot,
sehingga sangat melelahkan. Dengan demikian banyak menggunakan tenaga, dan
banyak memberikan rangsangan kerja jantung dan paru-paru yang sangat giat dan
berat.
5. Latihan
melompat dan meloncat, mempunyai nilai terhadap pembentukan sikap dan gerak dan
prestasi dan sangat mempengaruhi kerja jantung. Biasanya latihan jalan
dan lari digabung dengan latihan lompat
C.
Bagian
Penenangan atau Penutup
Maksud bagian penenangan atau
penutup adalah untuk menenangkan dan menyiapkan jasmani dan rohani anak-anak
dalam mengikuti pelajaran berikutnya di dalam kelas. Suhu badan dan kerja
organ-organ tubuh kembali pada keadaan biasa (normal). Khusus untuk pelajaran
senam sebaiknya diberi latihan bentuk permainan anak-anak/permainan kecil.
Walaupun sebenarnya tidak disalahkan apabila anda memberi bentuk lain, misalnya:
anak-anak dikumpulkan, diberi penjelasan tentang pelajaran senam dasar yang
baru saja dilaksanakan.
Anda sebagai seorang guru
pendidikan jasmani dapat mengajar baik apabila anda mampu membimbing anak-anak
dalam membentuk diri pribadi anak itu sendiri. Ini hanya akan berhasil apabila
antara anda dan anak ada pendekatan yang dapat menimbulkan getaran-getaran.
Anak bukanlah manusia dewasa melainkan manusia yang masih kecil, Anda yang
lebih dewasa atau tua harus selalu membantu mereka mengembangkan kepribadiannya,
keberanian, kekuatan dan kebijaksanaan untuk memenuhi tantangan hidup dengan
berhasil, baik masa sekarang maupun masa mendatang.
Dalam mengajar senam, berikut
adalah langkah-langkah yang perlu anda perhatikan sebagai seorang guru
Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.
1. Lakukan
pemanasan sebagai langkah awal pelajaran. Setelah itu baru memulai dengan
pelajaran inti.pilih latihan-latihan dari yang sederhana ataupun
kegiatan-kegiatan yang telah dikuasai sebelumnya.
2. Terangkan
setiap kegiatan yang belum diketahui secara singkat dan tepat. Kalau perlu
dapat dengan demonstrasi atau contoh anak yang baik, contoh harus betul.
3. Berilah
anak-anak waktu yang cukup untuk berlatih.
4. Latihan
dimulai dari yang sederhana menuju yang lebih sukar, dari yang sudah diketahui
ke latihan baru.
5. Perhatikan
perbedaan-perbedaan perseorangan. Rencanakan latihan-latihan untuk anak-anak
yang fisiknya kurang mampu. Berilah pertolongan semestinya terhadap anak-anak
yang tidak dapat melakukan, mungkin mereka memiliki rasa takut, kurang percaya
diri sendiri ataupun malu. Bagaimanapun juga setiap anak ingin mendapatkan
keterampilan yang dapat dikuasai anak-anak lainnya.
6. Hentikan
latihan-latihan sebelum anak-anak terlalu letih.
7. Timbulkan
motivasi dalam latihan-latihan dan pelajaran-pelajaran, sehingga timbul
kegembiraan.
Untuk
memudahkan Anda dalam penguasaan keterampilan latihan-latihan senam dasar
anak-anak kelas 1 – 2, modul ini akan memberikan materi latihan, metode serta
penilaian senam dasar. Silakan anda mengikuti contoh-contoh latihan senam si
Buyung sebagai berikut.
Materi 1: Senam
Si Buyung: Dasar Fantasi Anak
Jalan: Gerakan menirukan gajah berjalan
Metode: Demonstrasi
Silakan Anda membuat persiapan dengan
urutan yang benar untuk melaksanakan demontrasi yaitu sikap permulaan (SP), dan
gerakan (G) sebagai berikut.
S.P: Berdiri Kangkang,
Badan membungkuk
Kedua lengan menggantung
Kedua tapak tangan menjadi satu.
Selanjutnya Anda
melaksanakan gerakan yang telah disusun sebagai berikut.
G:
Hitungan 1-4 Anda berjalan sambil
mengayunkan kedua lengan ke kiri dan ke kanan seperti jalannya gajah dengan
belalainya digerakan.
Hitungan 5-8
berjalan membelok ke kiri atau ke kanan sambil mengayun kedua lengan serong ke
depan dan ke belakang. Gerakan diulang sampai 2 x 8 hitungan.
Setelah
anak-anak menirukan, Anda mengadakan koreksi terhadap gerakan, anda akan
menjumpai kesalahan umum (KU) yang dilakukan sebagian besar anak-anak yaitu:
badan kurang membungkuk.
Setelah mengadakan
koreksi, selanjutnya Anda memberi tugas anak-anak melakukan gerakan senam Si
Buyung yang sejenis, misalnya menirukan itik berjalan, menirukan orang mendaki
gunung dan lain sebagainya.
Setelah
melakukan demonstrasi, Anda menentukan aspek yang dinilai, kemudian membuat
warna tes perbuatan dan tes tulisan, yang biasanya disebut tes penampilan dan
tes tulis.
Materi 2: Loncat, gerakan menirukan kelinci melompat
Metode : Demonstrasi
SP. : Jongkok, kedua tangan siap di depan
G. : Kedua tapak tangan menumpu agak
jauh ke depan, disusul kedua
kaki
meloncat mendekati tangan dengan cepat kedua telapak
tangan diangkat dan menumpu seperti gerakan
pertama tadi.
KU. : Tumpukan kedua tapak tangan kurang
jauh ke depan
P (Penilaian): Tes penampilan dan tes
tulis
Aspek yang dinilai: Tumpuan tangan jauh, lompatan kedua kaki
tinggi ke depan.
Setelah selesai demonstrasi, anda
menugaskan anak-anak
melakukan, menirukan gerakan katak
meloncat.
Materi : 3 Menarik dan mendorong, gerakan
menirukan orang
menggergaji balok, ada yang berada di atas,
yang lain berada di
bawah gantian.
Metode :
Demonstrasi
SP :
Berdiri satu kaki maju selangkah. Kedua tangan memegang
tongkat melintang
G :
Tarik kedua tangan ke arah dada kedua siku ditekuk, badan agak
condong ke belakang pada hitungan 1, hitungan
2 kedua tangan
didorong serong ke bawah, hitungan 3-4 sama
dengan gerakan
pertama. Gerakan diulang 2 x 8. Setelah
anak-anak melakukan,
diadakan koreksi.
KU :
Gerakan ke depan, lengan kurang lurus
Selanjutnya
anak-anak ditugaskan melakukan gerakan sejenis. Misalnya menirukan orang-orang
mencangkul, orang mengayun kapak memotong kayu dan sebagainya. Penilaian: aspek
yng dinilai gerkan menarik condong badan ke belakang, gerakan mendorong, badan
membungkuk.
Membuat norma tes penampilan dan tes
tulis.
Materi
3: Lari, berlari di hutan,
mengelilingi beberapa pohon.
Metode :
Demonstrasi
SP :
Sebagian anak-anak berpencar di halaman, berdiri tegak seperti
pohon
G :
Sebagian anak-anak yang lain berlari-lari, berbelok-belok,
mengelilingi teman-teman yang berdiri.
Gerakan melakukan bergantian.
KU :
Ada pohon yang tidak dilewati setelah melakukan tugas lain
misalnya lari kecil-kecil menuruni gunung.
Penilaian : Aspek ketaatan mengelilingi semua pohon dengan lari
membuat
norma tes penampilan dan tes tulis.
Materi 5: Meniti, apakah anda percaya
berjalan melewati jembatan
sempit.
Metode :
Demonstrasi
SP :
Beberapa garis sebagai jembatan telah disiapkan dihalaman atau
lapangan dengan jarak tertentu, kelas dibagi
regu-regu. Setiap
regu berdiri di ujung garis, urut ke
belakang.
G :
Setelah ada aba-aba dari Anda, anak-anak berjalan di atas garis
satu persatu untuk mengimbangi atau menjaga
keseimbangan.
KU :
Beberapa anak tidak berjalan di atas garis.
Penilaian : Aspek yang dinilai, keseimbangan berjalan di atas garis sampai
selesai.
Anak-anak
ditugasi mengerjakan latihan yang sejenis misalnya, meniti sambil menggendong
teman menirukan orang menbawa karung beras di punggung, menirukan sikap lilin
dengan berdiri di atas bahu.
Setelah
selesai melakukan latihan-latihan di atas Anak diberi pengayaan latihan senam
si Buyung dengan bentuk sebuah cerita, menirukan, fantasi sebagi berikut.
Silakan
anda memilih, “bertamasya” jalannya cerita begini.
Anak-anak
mari kita berjalan-jalan (berjalan dengan mengangkat paha tinggi), nah sekarang
kita mendaki gunung (berlari dalam barisan yang baik), awas jalannya menurun
(berlari kecil-kecil badan agak condong ke depan). Ada sungai kecil di depan
kita (meloncat sambil lari), wah banyak sungai (anak-anak berpencar sambil
melompat ke sana kemari).
Latihan-latihan
tersebut di atas merupakan latihan pemanasan atau pendahuluan. Kemudian cerita
dilanjutkan sebagai isi dari latihan inti, silakan anda mengikuti.
Lihat
itu ada pohon banyak yang hampir roboh (anak-anak menggerakkan badannya bungkuk
dan tengadah, kemudian ke samping kiri dan ke samping kanan). Aduh anginnya
sangat kencang banyak buah jambu yang jatuh mari kita kumpulkan (anak-anak
membungkuk berkali-kali dengan lutut lurus). Ternyata banyak yang busuk kita
buang saja (anak-anak membuat gerakan seperti melempar jauh ke kanan dan ke
kiri). Di sana ada banyak pohon tumbang, mari kita berjalan di atasnya,
(anak-anak meniti pohon berupa gambar di halaman).
Ada
burung di atas kita (anak-anak berjalan mengangkat tumit, lutut di tekuk, kedua
lengan digerakkan ke samping atas dan bawah). He, burung tadi belum pandai
terbang mari kita kejar (anak-anak lari agak cepat dalam barisan). Mengapa
banyak pohon melintang kita lompati semua (anak-anak mengerjakan lompat jauh
dengan awalan, tanda-tanda telah disiapkan sebelum pelajaran). Kemudian
diakhiri dengan latihan penenangan. Sekarang kita sudah lelah, mari kita pulang
(berjalan tenang dalam barisan dan menyanyi naik-naik ke Puncak Gunung).
Dengan
contoh di atas Anda tentu dapat memilih judul cerita yang sesuai dengan
karakter umur anak-anak.
Materi
5: Loncat Punggung
Metode :
Demonstrasi
SP :
Kelas dibagi dua regu, berderet ke belakang dengan jarak yang
sama,
panjang sama.
Anak yang paling ujung tetap
berdiri, lainnya mengambil sikap
merangkak.
G :
Setelah ada tanda mulai anak yang berdiri paling ujung dengan
bertumpu pada punggung teman melakukan lompat
kangkang
berurutan sampai semua teman dilompati. Anak
yang datang
paling cepat menyelesaikan lompatan
dinyatakan menang.
Dilakukan bergantian.
Penilaian : Aspek yang dinilai, waktu untuk menyelesaikan lompatan,
lompatan benar.
Materi 6: Duduk membentuk
huruf V
Metode :
Demonstrasi
SP :
Duduk berlunjur kedua tangan menumpu dibelakang badan, jari
jari menghadap ke arah badan.
G :
Kedua lutut ditarik … lurus ke atas, ujung kaki runcing lurus …
rentangkan kedua lengan ke samping lurus
badan tegak
pandangan ke depan. Sikap huruf V ditahan
sebentar.
KU :
Punggung melengkung
Penilaian : Aspek: Waktu bertahan, sikap huruf V
Beberapa macam latihan Senam Dasar
anak-anak kelas 5-6 sekolah dasar.
Materi
1: Menggendong teman di punggung
Metode :
Demonstrasi
SP :
Kelas dibagi dua, masing-masing pasangan seimbang berat
badannya, berdiri berderet pada garis start
yang telah disiapkan,
sambil menggendong pasangannya.
G :
Setelah ada aba-aba, anak-anak berjalan menempuh jarak tertentu.
Siapa yang cepat, jadi pemenangnya. Gerakan
diulangi
bergantian.
Setelah
selesai, anak-anak ditugaskan melakukan latihan jenis yang sama, misalnya:
menggendong teman dengan duduk di bahu.
Penilaian : Menentukan aspek yang dinilai
secara kualitatif kecepatan,
Tes perbuatan
Materi 2: Sikap lilin
Metode : Demonstrasi
SP : Tidur terlentang jarak
cukup
G : Angkat kedua kaki,
panggul harus ke atas. Kedua tangan membantu menahan pada pinggang, ibu jari
arah perut, badan bertumpu pada bahu lengan atas. Sikap lilin ditahan sebentar.
Penilaian : Aspek sikap badan lurus dan waktu
bertahan.
Materi 3: Tiarap tumpu putar
sumbu panjang
Metode :
Demonstrasi
SP :
Tengkurap, kedua tapak tangan menumpu di samping bahu, siku
ditekuk.
G :
Luruskan sikut, badan, panggul segaris. Kemudian angkat kaki
kiri dan lengan kiri ke atas, pindahkan kaki
dan tangan tersebut
lewat belakang/punggung sampai sikap
telentang bertumpu pada
kedua tangan, badan lurus.
Materi 4: Berdiri kepala
Metode :
Demonstrasi
SP :
Jongkok, kedua lutut menumpu lantai/matras kedua tapak tangan
menumpu selebar bahu di depan lutut.
G :
Letakkan dahi di depan tapak tangan membentuk segitiga sama
sisi. Luruskan lutut, ujung kaki bergerak kea
rah kepala, panggul
terdorong sampai kedua kaki terlepas dari
matras. Angkat kedua kaki rapat diimbangi dengan gerak panggul maju ke arah
perut dengan gerakan perlahan-lahan sampai kaki dan badan segaris tegak lurus,
bertahan sebentar. Kembalikan perlahan-lahan panggul ke belakang dibarengi
kedua kaki turun.
Penilaian : Waktu sikap bertahan tidak goyang. Sikap punggung –
panggul –
kaki segaris.
mantab sis artikel'nya :), apakah juga harus pakai baju senam sis? thx ya :)
BalasHapusMantab
BalasHapusterimakasih sudah berbagi ilmu
BalasHapusWaw expensif
BalasHapus